#klikhatiMerck Project (Budaya)

#‎Bantengan‬ “show” di Jakarta.

Ya, mimpi bagi kami bisa menggaungkan kesenian Bantengan ini ke seantero Indonesia, mulai mendekati kenyataan. Tepatnya telah kami mulai kemarin, bertepatan dengan project implikasi #klikhatiMerck 2013, berjudul #LenteraBantengan.

Pada acara silaturahmi budaya Jum’at (26/7) kemarin, komunitas sastra @fiksimini mengajak @penggiatbudaya #BantenganNuswantara untuk “performance” di Jakarta.

Tapi kali ini bentuk pertunjukannya telah kami rangkum dalam Media Film Dokumenter. Bertempat di kedai Lentera, Jl. Sawo Manila 10 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta. Yang selama ini sering menjadi meeting point multi komunitas muda Jakarta.

Maka, terselenggaralah #LenteraBantengan, pada hari Rabu, 31 Juli 2013, mulai jam 7 – 11 malam. Format acara santai, MultiDialog & MuterFilm Dokumenter seni tradisi #Bantengan, yang ternyata mampu memancing perhatian dan rasa penasaran peserta yang hadir dari beragam komunitas muda Jakarta. Sungguh merupakan apresiasi yang sangat berharga bagi kami, penggiat kesenian tradisi Bantengan.

Acara pertama langsung kami mulai dengan memutarkan film dokumenter Bulls On Parade, konsep pembuatan film oleh para siswa SMKN 3 Batu ini sangat menarik karena menggabungkan plot cerita, gambar dan musik yang familiar dengan anak muda. Mulai dari pemilihan lagu Sawung Jabo, Rage Againt The Machine, hingga pidato Bung Karno.

Lentera-Bantengan

Gebrakan awal yang sangat menarik antusiasme, sesi wawancara dengan Cak Tubrun, ketua Penggiat Budaya juga terekam dengan jernih dan jelas. Live documentary acara karnaval Bantengan Nuswantara juga berhasil dengan baik.

Setelah film pertama usai, dimulailah sesi diskusi oleh moderator Diki Umbara (@katabergerak), beberapa pertanyaan meluncur dari forum. Apa itu bantengan? Kenapa harus kalap? apa saja ritual dalam permainan bantengan? Kenapa Banteng identik dengan simbol rakyat? Sesi diskusi layaknya ngobrol santai ditemani kopi panas dan kentang goreng.

Adalah mas Reza (@herreza), seorang pegiat komunitas sosial dan penulis (ghostwriter) beberapa buku juga seorang pakar Timr Tengah yang justru kami sodori pertanyaan, perihal Trance dan Menyan. Apakah ada korelasinya antara di dunia kebudayaan spiritual Barat dan Timur.

Lantas, mas Reza mengajak kami mengeleilingi dunia, hanya dari kata Trance dan Menyan. Sudut pandang ilmiah yang sangat berbobot, dan mas Reza menilai pem-film dokumentera-an seni tradisi Bantengan mampu menjadi entry point, dengan benang merah kesenian tradisi di Indonesia erat kaitannya dengan Trance/Ndadi/Kesurupan. Semoga.

Dari segi musik, @lukmansimbah dan @fullmoonfolks (Baga) mencermati  benang merah bagaimana antar seni tradisi Indonesia mempunya kecenderungan frekwensi ketukan irama yang mampu mengantarkan pemain seni tradisi pada saat mentas bisa memasuki ruang dimensi kosong hingga terjadilah Kesurupan. Pun @Ficko_ anak muda dari Maluku juga membagi kemiripan proses trance di kesenian adat disana, yakni tarung lidi CakaLele.

Gojekannya pada sesi trance ini terutama ditujukan kepada Kiki dan Tiara, kaum hawa yang erat kaitannya dengan gila belanja. Bahwa histeris ketika melihat band idola dan diskonan belanja sama saja dengan Tahapan Trance/Ndadi/Kesurupan. Hehehehe.

Tiara mencoba membandingkan seni Bantengan dengan seni tradisi lain, dari segi feminisme. Apakah dalam Bantengan peran perempuan mendapatkan tempat? Iya, kehadiran perempuan bukan hal yang langka baik sebagai Pendekar ataupun pemain kepala Bantengan. Kami tunjukkan beberapa foto dan video pertunjukan kesenian Bantengan yang keseluruhan pemainnya adalah perempuan, Banteng Hawa.

Mas Diki Umbara, sang moderator

Sesi pertama dialog selesai, kemudian mas Diki Umbara, mengajak forum menonton film selanjutnya. Kami memutarkan film yang kami sebut ini bantengan Brang Wetan, dibuat oleh cak Takim, ketua grup Banteng Galogo Djati Tumpang, Malang.

Mengapa disebut brang Wetan? apa pembedanya?

Malang Kesenian Bantengan, dilihat dari ornamen keseniannya, dibagi menjadi dua. Yang kami sebut brang wetan dan brang kulon. Artinya Wetan (Timur) adalah grup kesenian bantengan yang terletak di wilayah Malang sebelah Timur (Malang Kota, Tumpang, Wajak, Poncokusumo, sampai pegunungan Tengger).

Ciri khas Bantengan Brang Wetan adlah pada tubuh rangkanya menggunakan Menjalin, sehingga Bantengannya tampak kokoh dan kekar. Perangkat kostum pada pemainnya pun lebih semarak, dengan hiasan ala Mapanji Topeng Malangan.

Menjalin sebagai rangka, dominasi hiasan ala Mapanji Topeng Malangan

Sementara Bantengan Brang Kulon, yang menyebar di Malang Barat (Batu sampai Kasembon), Mojokerto dan Jombang. Ornamennya lebih sederhana, dari segi permainan lebih bergerak lincah. Kadang pemain Ekor bantengan bisa saja memisahkan diri lepas dari pemain Kepala Bantengan yang menari sendiri.

grumpy bulls

grumpy bulls

Dialog sesi 2, setelah membahas bantengan brang wetan dan brang kulon, bang @Oddie__ (@fiksimini) mengangkat topik tentang tantangan senitradisi secara umum, dan khususnya bagaimana Masyarakat Penggiat Budaya akan mengelola gerakan ini selanjutnya. Saat ini, diluar kompetisi klilk hati Merck, Penggiat Budaya sedang dalam misi mensosialisasikan kesenian tradisi Bantengan ke mana mana.

Beberapa tahapan yang kami lakukan adalah :

1. Berpartisipasi dalam acara festival kebudayaan yang diselenggarakan diluar Malang Raya, misalnya sebelum bulan Ramadhan kemarin kami turut ambil bagian dalam acara Ngawi Purba Art Fest 2013.

Bantengan at Ngawi Purba Art Fest 2013

2. Keliling MuterFilm Dokumenter ke lilntas komunitas, seperti dalam project Klik Hati Merck 2013. Yang mana, admin (@inianwar) pas kebetulan ada di Jakarta.

3. Mendorong rekan jaringan malang Raya yang merantau diluar jawa untuk turut serta membentuk grup kesenian Bantengan. Yang sudah berhasil saat ini adalah berdirinya grup Bantengan di Tanjung Pinang, kepulauan Riau.

Jhony Banteng, penggiat bantengan di Tanjung Pandan Kepulauan Riau

4. Aksi #GalangDana oleh @DwiSaniman, di Kota Batu melalui penjualan Kaos Bantengan Nuswantara. Info, langkah ini pun diikuti oleh banyak grup seni Bantengan untuk metode penggalangan dana operasional kesenian dengan menjual kaos dengan desain Bantengan.

kaos Bantengan Nuswantara, aksi #GalangDana oleh @DwiSaniman (Bendahara Penggiat Budaya)

5. Penyusunan buku jurnal acara Bantengan Nuswantara, yang berisi rangkuman kegiatan selama 2008-2013, foto dan aksi pendukung acara International Trance Carnival BANTENGAN NUSWANTARA. Termasuk deskripsi tentang kesenian Bantengan didalamnya.

6. Upgrade konten social media Bantengan, yang mana saat ini, kami telah memiliki website bantengannuswantara.wordpress.com rencananya akan kami upgrade ke bantengannuswantara.com, maintain Youtube, Facebook dan twitter sebagai portal informasi seni tradisi Bantengan. Dengan mengikuti coaching clinic Klik Hati Merck ini sebagai referensi yang sangat bermanfaat bagi kami.

Demikianlah acara little project #klikhatiMerck di kedai Lentera Jakarta telah kami selenggarakan, dari beberapa pegiat komunitas yang kami ajak komunikasi, rencana lanjutannya adalah kami sangat bersedia untuk memutarkan film dokumenter dan mengajak dialog tentang seni Bantengan ini ke forum-forum komunitas di Jakarta.

Bismillah…

Tinggalkan komentar